Rabu, 30 Mei 2012

WACANA
Kursi mewah yang banyak dipakai di hotel, vila, dan rumah-rumah mewah di luar negeri itu teryata berasal dari Cirebon. Barang itu merupakan hasil karya tangan dan jiwa seni anak-anak desa di daerah Cirebon. Dengan alat sederhana, para perajin memotong-motong rotan. Kemudian, menciptakan berbagai bentuk kerangka kursi dan meja. Setelah kerangka itu diampelas, lalu dipasang anyaman pengganti rotan yang terbuat dari kertas semen. Kertas semen itu dipilin-pilin menjadi seutas tali, lalu dianyam. Tali itu dianyam dengan mesin pada kawat yang telah dibungkus kertas semen. Dengan demikian, terbentuklah anyaman tali kertas seperti lembaran kertas yang disebut loom. Bahan baku berupa lembaran anyaman kertas ini masih didatangkan dari Eropa.
1.    Jenis wacana di atas adalah wacana prosedural. Alasannya, karena wacana ini merupakan rangkaian tuturan yang melukiskan pembuatan meja dan kursi.

2.    Analisis konteks wacana menurut Del Hymes.
-    Setting (latar)
Latar pada wacana di atas adalah di daerah Cirebon.
-    Peserta (Participants)
Peserta pada wacana di atas adalah anak-anak desa dan para perajin.
-    Ends (hasil)
Hasil pada wacana di atas adalah pembuatan kerangka meja dan kursi bahan baku pengganti rotan berupa kertas semen, kertas dipilin-pilin menjadi tali lalu dianyam dengan mesin dan dipasang pada kerangka meja dan kursi, sehingga menghasilkan meja dan kursi.
-    Amanat (message)
Amanat pada wacana di atas yakni:
a.    Barang itu merupakan hasil karya tangan dan jiwa seni anak-anak desa di daerah Cirebon.
b.    Meja dan kursi itu merupakan hasil karya tangan dan jiwa seni anak-anak desa di daerah Cirebon.
Bentuk amanat terdapat pada kalimat (a) dan isi amanat terdapat pada kalimat (b).
-    Key (cara)
Cara yang digunakan dalam wacana di atas adalah dengan cara tenang meyakinkan.
-    Instrument (sarana)
Sarana yang digunakan dalam wacana di atas adalah sarana yang dilaksanakan secara lisan dan bahasa yang digunakan sangat baik karena isi dalam wacana tersebut pesannya tersampaikan pada pembaca.
-    Norma (norms)
Norma yang digunakan pada wacana di atas adalah norma cermah karena cenderung satu arah.
-    Genre (jenis)
Jenis wacana di atas mengacu pada kategori tuturan yang melukiskan sesuatu.


3.    Topik, Tema dan Judul.
-    Topik pada wacana di atas adalah “Kursi Mewah”
-    Tema pada wacana di atas adalah “Membuat kursi dan meja”
-    Judul wacana di atas adalah “Usaha kursi dan meja”

4.    Analisis koherensi
Kursi mewah yang banyak dipakai di hotel, vila, dan rumah-rumah mewah di luar negeri itu teryata berasal dari Cirebon. Bahkan barang itu merupakan hasil karya tangan dan jiwa seni anak-anak desa di daerah Cirebon. Oleh karena itu dengan alat sederhana, para perajin memotong-motong rotan. Dan kemudian, menciptakan berbagai bentuk kerangka kursi dan meja. Akan tetapi setelah kerangka itu diampelas, lalu dipasang anyaman pengganti rotan yang terbuat dari kertas semen. Jadi kertas semen itu dipilin-pilin menjadi seutas tali, lalu dianyam. Dan tali itu dianyam dengan mesin pada kawat yang telah dibungkus kertas semen. Oleh karena itu dengan demikian, terbentuklah anyaman tali kertas seperti lembaran kertas yang disebut loom. Tetapi bahan baku berupa lembaran anyaman kertas ini masih didatangkan dari Eropa.



1 dan 2          intensitas atau penyangatan (bahkan)
2 dan 3          kausalitas (oleh karena itu)
3 dan 4          adisi (dan)
4 dan 5          kontraks (akan tetapi)
5 dan 6          kontraks (jadi)
6 dan 7          adisi (dan)
7 dan 8          kausalitas (oleh karena itu)
8 dan 9          kontraks (tetapi)


       1111111                                                                                                  
    Intensitas

    Kausalitas


    Tempo

        Kontraks
  

    Kontraks

     Adisi


    Kausalitas

    Kontraks













Keterangan
    Hubungan antara kalimat satu dan kalimat dua ditandai dengan hubungan makna intensitas, kemudian antara kalimat dua dan kalimat tan kalimat tiga ditandai oleh hubungan kausalitas, selajutnya antara kalimat tiga  kalimat empat ditandai dengan hubungan makna tempo, dan antara kalimat empat dan kalimat lima memiliki hubungan kontraks, begitu pula antara kalimat lima dan kalimat enam memiliki hubungan kontraks, selanjutnya antara kalimat enam dan kalimat tujuh memiliki hubungan adisi, dan antara kalimat tujuh dan kalimat delapan memiliki hubungan kausalitas, yang terakhir antara kalimat delapan dan kalimat sembilan memiliki hubungan kontraks.



 















TUGAS
WACANA BAHASA INDONESIA




Oleh
WASTIA
A1D3 09157

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar